Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat tugas dari dosen saya di mata kuliah teori sosiologi untuk menganalisis sebuah kasus bunuh diri sehubungan dengan materi yang tengah dipelajari, yaitu teori bunuh diri yang diajukan oleh Emile Durkheim. Berikut adalah kasus yang saya ambil dari http://www.merdeka.com/peristiwa/lama-tak-punya-keturunan-warga-etnis-tionghoa-tenggak-racun.html dan analisis yang telah saya buat.
KASUS:
Lama tak punya
keturunan, warga etnis Tionghoa tenggak racun
Merdeka.com
- Ana (45), wanita keturunan Tionghoa, ditemukan tewas di rumah kontrakannya
Jalan Darma, Gang I Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Kabupaten
Pamekasan, Madura kemarin siang. Dia nekat bunuh diri lantaran belum memiliki
keturunan.
Pemilik rumah kontrakan, Alim menceritakan, Ana selama ini tinggal berdua bersama suaminya bernama Kholik. Pasangan itu memang tidak mempunyai keturunan.
Dia menambahkan, Ana juga sering ditinggal sendiri oleh suaminya yang bekerja sebagai sopir. Selain itu, secara ekonomi kehidupan keluarga itu sangat sulit.
Dalam dua hari terakhir ini, kata dia, dirinya memang tidak melihat Ana keluar rumah. Selain itu, dirinya juga tidak mendengar adanya aktivitas sama sekali di dalam rumahnya.
Bahkan, lanjut Alim, Kholik sampai meneleponnya dan memintanya agar melihat kondisi istrinya. Sebab Kholik menyatakan korban tidak bisa dihubungi.
Mendengar hal itu, Alim mendatangi rumah korban dan melihat kondisi Ana sudah tidak bernyawa. Lalu, dirinya pun melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Saat itu saya mencoba mengetok pintu tapi tidak dibuka, setelah saya lihat dari lubang kecil, ternyata yang terlihat kakinya saja, saya langsung dobrak dan ternyata orangnya sudah tidak bernyawa," terang Alim, di Madura, seperti dikutip dari Antara, Minggu (2/3).
Sementara itu, jajaran Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur kini masih melakukan penyelidikan. Dugaan sementara karena bunuh diri.
"Sampai saat ini kami belum bisa memastikan apa yang menjadi motif bunuh diri warga etnis Tionghoa itu dan kami masih melakukan pemeriksaan kepada sejumlah pihak dan kerabat dekat korban," kata Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Mariyatun.
Mariyatun menambahkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pihaknya mengungkapkan diduga korban bunuh diri dengan meminum racun yang menyebabkan mulut korban keluar busa.
"Tapi itu masih dugaan, karena penyelidikan hingga kini belum tuntas dilakukan," ujarnya.
Pemilik rumah kontrakan, Alim menceritakan, Ana selama ini tinggal berdua bersama suaminya bernama Kholik. Pasangan itu memang tidak mempunyai keturunan.
Dia menambahkan, Ana juga sering ditinggal sendiri oleh suaminya yang bekerja sebagai sopir. Selain itu, secara ekonomi kehidupan keluarga itu sangat sulit.
Dalam dua hari terakhir ini, kata dia, dirinya memang tidak melihat Ana keluar rumah. Selain itu, dirinya juga tidak mendengar adanya aktivitas sama sekali di dalam rumahnya.
Bahkan, lanjut Alim, Kholik sampai meneleponnya dan memintanya agar melihat kondisi istrinya. Sebab Kholik menyatakan korban tidak bisa dihubungi.
Mendengar hal itu, Alim mendatangi rumah korban dan melihat kondisi Ana sudah tidak bernyawa. Lalu, dirinya pun melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Saat itu saya mencoba mengetok pintu tapi tidak dibuka, setelah saya lihat dari lubang kecil, ternyata yang terlihat kakinya saja, saya langsung dobrak dan ternyata orangnya sudah tidak bernyawa," terang Alim, di Madura, seperti dikutip dari Antara, Minggu (2/3).
Sementara itu, jajaran Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur kini masih melakukan penyelidikan. Dugaan sementara karena bunuh diri.
"Sampai saat ini kami belum bisa memastikan apa yang menjadi motif bunuh diri warga etnis Tionghoa itu dan kami masih melakukan pemeriksaan kepada sejumlah pihak dan kerabat dekat korban," kata Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Mariyatun.
Mariyatun menambahkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pihaknya mengungkapkan diduga korban bunuh diri dengan meminum racun yang menyebabkan mulut korban keluar busa.
"Tapi itu masih dugaan, karena penyelidikan hingga kini belum tuntas dilakukan," ujarnya.
[has]
ANALISIS:
Bunuh
diri adalah sebuah tindakan yang telah banyak dilakukan oleh individu dengan
berbagai dugaan penyebab. Hal ini terlihat dari banyaknya pemberitaan mengenai
tindakan ini, baik di televisi, media massa, maupun internet. Dalam
menganalisis salah satu kasus bunuh diri, penulis mengambil salah satu berita
mengenai tindakan bunuh diri yang terdapat di internet. Di dalam berita
tersebut disebutkan bahwa dugaan penyebab dilakukannya tindakan bunuh diri
adalah karena pelaku yang bernama Ana sudah berkeluarga, namun belum juga memiliki
keturunan. Selain itu, disebutkan pula bahwa Ana dalam kesehariannya sering
ditinggal oleh suaminya yang bermata pencaharian sebagai supir.
Berdasarkan
beberapa keterangan dalam berita tersebut, dugaan penyebab bunuh diri tersebut cukup
sesuai dengan salah satu dari empat tipe bunuh diri yang diajukan oleh Emile
Durkheim. Tipe bunuh diri yang paling sesuai dengan kasus tersebut adalah bunuh
diri egositik. Di dalam buku Teori Sosiologi karya George Ritzer, disebutkan
bahwa bunuh diri egoistik disebabkan oleh rendahnya integrasi dalam suatu
masyarakat yang menyebabkan individu di dalamnya merasa bukan bagian dari
masyarakat dan begitu pula sebaliknya. Menurut Durkheim, moralitas, nilai-nilai,
dan perasaan merupakan hal-hal yang bisa didapat oleh individu dari masyarakat
dan dapat membuat individu menghadapi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya.
Maka, ketika hal-hal tersebut tidak didapat individu dari masyarakatnya, ia
dapat merasa putus asa dan terdorong untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Dalam
kasus bunuh diri yang dilakukan oleh Ana, sangat mungkin salah satu faktor
penyebabnya adalah perasaan putus asa yang dirasakannya karena belum memiliki
keturunan dan kesepian hatinya akibat kepergian sang suami untuk bekerja, yang
mana masyarakat di sekitarnya mungkin tidak mampu membantunya dalam menghadapi kesedihannya
tersebut. Masih di dalam buku karya Ritzer, disebutkan bahwa masyarakat dapat
memberikan individu suatu perasaan mengenai arti kehidupan yang lebih luas
untuk mencegah dilakukannya tindakan bunuh diri. Hal ini mungkin tidak didapat
Ana dari masyarakatnya, sehingga ia merasa beban hidupnya terlalu berat dan
lebih baik baginya untuk mengakhiri hidupnya saja.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload music, foto-foto, video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)